Komunikasi Internasional merupakan komunikasi yang dilakukan antara komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan berbagai kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang lebih luas. Komunikasi internasional berfungsi untuk mendinamisasikan hubungan internasional yang dijalin antara dua negara atau lebih. Komunikasi internasional membantu mencapai tujuan hubungan hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian tujuan hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian yang dikehendaki di hubungan tersebut.
Komunikasi internasional sebagai sebuah bidang kajian memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara. Subyek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya. Pendekatan yang digunakan bersifat makro, dengan aktor-aktor non-individual sebagai unit analisa, dan dekat dengan wilayah disiplin ilmu hubungan internasional atau ekonomi politik internasional.
Lebih Jelasnya, komunikasi internasional juga adalah studi tentang berbagai macam Mass Mediated Communication antara dua negara atau lebih yang berbeda latar belakang budaya. Perbedaan latar belakang tersebut dapat berupa perbedaan ideologi, budaya, perkembangan ekonomi, dan perbedaan bahasa.
Komunikasi internasional dapat di tandai dengan tiga kriteria yang membedakannya dengan komunikasi yang lain, yaitu:
1. Jenis isu, pesannya bersifat global.
2. Komunikator dan komunikannya berbeda kebangsaan.
3. Saluran media yang digunakan bersifat internasional.
Dengan kriteria demikian, komunikasi internasional dapat didefinisikan pula sebagai “sebuah komunikasi yang interaksi dan ruang lingkupnya bersifat lintas negara serta berlangsung di antara orang-orang yang berbeda kebangsaan dan memiliki jangkauan penyampaian pesan melintasi batas-batas wilayah suatu negara”.
Fokus studi komunikasi internasional pada awalnya adalah studi tentang arus informasi antar negara-negara dan dalam perkembangannya muncul studi tentang propaganda.
Adanya perubahan paradigma komunikasi internasional dari Free Flow Informationmanjadi Free and Flow Information menyebabkan mulai berkembangnya fokus studi komunikasi internasional antara lain studi tentang imperialisme media, globalisasi, privatisasi, era informasi.
Sejalan dengan berubahnya paradigma arus komunikasi internasional mulai muncul juga Global Communication Order atau yang kita kenal dengan “tata komunikasi dan informasi dunia baru”. Munculnya wacana ini dipicu dari bermunculannya pemimpin-pemimpin dunia ketiga yang mulai menyadari bahwa paradigma komunikasi internasional Free Flow Information ternyata bukanlah arus informasi bebas yang seimbang. Pada kenyataanya arus informasi bebas lebih berkembang menjadi arus utara ke selatan dan barat ke timur tetapi tidak ada arus informasi yang seimbang dari timur ke barat atau dari selatan ke utara.
Fenomena kontemporer mengenai komunikasi internasional yang dapat diamati saat ini, adalah bagaimana hubungan antarnegara kini semakin dinamis dengan perkembangan teknologi informasi. Banyak masalah antarnegara yang dibahas dalam bingkai komunikasi internasional, yang tidak melulu masalah politik dan keamanan. Masalah-masalah lingkungan hidup, kesejahteraan, kini juga menjadi masalah bersama di antara banyak negara. Bahkan terkadang terdapat satu masalah yang dibahas secara global oleh masyarakat dalam dialog global civil society, semisal masalah terorisme. Masalah ini bukan lagi notabene masalah pemerintah atau negara saja, tetapi telah menjadi masalah masyarakat.
Ada beberapa fungsi yang dimiliki komunikasi internasional antara lain:
- Mendinamisasikan hubungan internasioanl yang terjalin antara dua negara atau lebih serta hubungan di berbagai bidang antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda negara/kebangsaan.
- Membantu/menunjang upaya-upaya pencapaian tujuan hubungan internasioanl dengan meningkatkan kerjasama internasional serta menghindari terjadinya konflik atau kesalahpahaman baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antar penduduk.
- Merupakan teknik untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri bagi masing-masing negara untuk memperjuangkan pencapaian kepentingan di negara lain.
Komunikasi internasional dapat dipelajari dari tiga perspektif yaitu perspektif diplomatik, jurnalistik, dan propogandistik.
- Perspektif diplomatik, komunikasi internasional lazimnya dilakukan secara interpersonal atau kelompok kecil. Jalur diplomatik atau komunikasi langsung antara pejabat tinggi negara lebih banyak dipergunakan untuk memperluas pengaruh dan mengatasi ketidaksepakatan, salah pengertian ataupun pertentangan dalam masalah tujuan dan kepentingan setiap negara untuk memperteguh keyakinann dan menghindari konflik.
- Perspektif jurnalistik, komunikasi internasional dilakukan melalui saluran media massa dan cetak dan elektronik. Arus informasi yang bebas dan terbuka dari negara-negara maju yang datang melalui media tersebut saat ini dinilai lebih merugikan negara-negara berkembang.
- Perspektif propagandistik bidang komunikasi internasional lebih ditujukan untuk menanamkan gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu demikian kuat agar mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan.
Tujuan ini mencakup perolehan dan penguatan dukungan rakyat dan negara sahabat., mempertajam atau mengubah sikap dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau suatu peristiwa atau kebijakan luar negeri tertentu, pelemahan atau peruntuhan pemerintah asing atau penggagalan kebijakan serta program nasional negara tidak bersahabat, serta netralisasi atau penghancuran propaganda tidak bersahabat dari negara atau kelompok lain. Propaganda memang instrumen yang paling ampuh untuk memberikan pengaruh.
Apabila terdapat kesatuan psikologi dalam komunikasi internasional, satu opini publik dalam suatu negara yang cocok dengan opini publik negara lain bisa saja berintegrasi menjadi opini internasional dan selanjutnya akan merupakan polar yang terpisahkan oleh perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan latar belakang ideologi, sejarah, sosial, dan faktor-faktor lain dari suatu negara. Banyak aspek dalam kehidupan internasional mengalami perubahan karena komunikasi internasional yang dilakukan antarnegara lebih ditujukan untuk mengubah kondisi hubungan yang menyimpan berbagai ketegangan politik, ekonomi, sosial, dan budaya kea rah persuasi.
Selanjutnya, setiap kesempatan selalu terbuka dan media komunikasi selalu tersedia untuk digunakan dalam menyampaikan pesan, harapan, kehendak, atau bahkan ancaman. Pada konfrensi pers, pertemuan politik, para pejabat negara bertukar pandangan dalam urusan domestik dan kepeduliannya tentang berbagai isu internasional.
Masalah yang menjadi himbauan masyarakat internasional memang begitu luas, rumit, dan kompleks. Adanya konflik kepentingan antara satu negara dengan negara lain seharusnya membuat semakin penting arti komunikasi internasional untuk mempertemukan, atau paling tidak untuk menjembatani konflik kepentingan tersebut dan memperkuat hubungan internasional yang sudah terjalin.
Negara maju berpendapat bahwa kebebasan informasi merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan internasional. Namun, negara berkembang menganggap hal itu sebagai upaya mempengaruhi proses penerapan kebijakan intranegara, jika tidak merupakan suatu pelanggaran kedaulatan. Hal ini menjadi sangat ditakuti oleh negara berkembang, dan jika arus informasi mampu dibendung maka tidak mustahil akan timbul kekuatan untuk merebut kekuasaan atau melahirkan gangguan atau ketidakstabilan.
Komunikasi internasional sangat diperlu dewasa ini, dikarenakan globalisasi informasi dan arus informasi yang tidak seimbang, sehingga sangat memungkinkan terjadinya konflik antar negara, oleh karena itu denga terjalinnya komunikasi internasional yang baik diharapkan terjadinya pertukaran informasi yang kondusif, sehingga meminimalisir terjadinya konflik antar negara.
Komunikasi Internasional
Reviewed by Komhum
on
February 15, 2012
Rating:
min, teori perspektif jurnalistik itu apa aja ya?
ReplyDelete