Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan
interaksi antara satu dengan yang lain. Alat interaksi itu secara akumulatif
lazim disebut ‘komunikasi’. Yaitu hubungan ketergantungan (interdependensi) antar manusia baik secara individu maupun
secara kelompok. Karena itu di sadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian
penting (urgent) dari kehidupan manusia. Urgensitas komunikasi pada satu
sisi bahkan menjelma menjadi prasarat tersendiri dari keberadaan manusia
sebagai mahluk sosial. Sementara pada sisi lain, para pakar berkeyakinan
bahwa sesungguhnya manusia telah berkomunikasi dengan lingkungannya semenjak ia
dilahirkan. Gerak dan tangis pertama tatkala manusia menapak fase kelahiran
sesungguhnya merupakan pertanda bahwa manusia telah mulai dapat berkomunikasi.
Ketika manusia telah dapat memfungsikan panca inderanya secara sadar, saat itu
pula membutuhkan perhatian dari lingkungan dan manusia lain disekitarnya.
Bahkan tak jarang, untuk mendapatkannya, manusia mempergunakan berbagai cara.
Mengapa kita
berkomunikasi? Apakah fungsi komunikasi bagi manusia?
Pertanyaan-pertanyaan ini menggeliat, bisa di lihat dari berbagai sudut
pandang, sehingga tidak mudah dijawab. Para pakar lebih memfokuskan bahasan pada
“bagaimana berkomunikasi” dari pada “mengapa manusia berkomunikasi”. Dari
perspektif agama dengan mudah dapat dijawab bahwa Tuhanlah yang mengajari
manusia untuk berkomunikasi, dengan menggunakan akal dan kemampuan berbahasa
yang di anugerahkan-Nya.
Menengok salah satu fungsi komunikasi adalah
sebagai komunikasi sosial, setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu
penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk kelangsungan
hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan
antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan
dengan orang lai. Melalui komunikasi kita dapat bekerja sama dengan anggota
masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota
dan negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan
manusia, bisa dipastikan akan “tersesat”, karena ia tidak berkesempatan menata
dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasilah yang memungkinkan individu
membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakanya sebagai panduan untuk
menafsirkan situasi apapun yang ia hadapi.
Dalam kaitanya
dengan proses komunikasi ini, maka yang diperlukan adalah suatu disiplin
keilmuan tentang komunikasi, sehingga diupayakan dengan adanya disiplin ilmu
ini, kita dapat mempelajarinya sebagaimna disiplin keilmuan lain, tentunya
problem komunikasi ditengah-tengah masyarakat bakal terjawab dengan hadirnya
ilmu komunikasi.
Sekilas Tentang Komunikasi
Reviewed by Komhum
on
February 14, 2012
Rating:
No comments: