Sistem Komunikasi Massa

Abad ini disebut abad komunikasi massa. Komunikasi telah mencapai suatu tingkatan di mana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak. Teknologi komunikasi mutakhir telah menciptakan apa yang disebut “publik dunia”.[1] Bersamaan dengan perkembangan teknologi komunikasi ini, menikat pula kecemasan tentang efek media massa terhadap khalayaknya.


Di negara-negara maju, efek komunikasi massa telah beralih dari ruang kuliah ke ruang pengadilan, dari polemik ilmiah di antara para profesor ke debat parlementer di antara anggota badan legeslatif. Di negara berkembang efek komunikasi telah merebut perhatian berbagai kalangan, sejak politisi, tokoh agama, penyair, sampai petani. Politisi, baik karena kerusakan atau ketakukan mencoba “melakukan” pengaruh media massa atau mengendalikannya.

Walaupun hampir semua orang menyadari efek komunikasi massa, sedikit sekali orang yang memahami gejala komunikasi massa. Akibatnya komunikasi massa telah dipandang secara ambivalen. Psikologi telah lama menelaah efek komunikasi massa pada perilaku penerima pesannya, annual review of psychology hampir selalu menyajikan berbagai hasil penelitian psikologi tentang efek komunikasi massa. Untuk lebih jelasnya lagi akan dibahas dalam makalah ini bagaimana karakteristik individu mempengaruhi pengguna media.



PENGERTIAN KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Yang termasuk dalam komunikasi massa antara lain adalah: koran, film, radio, televisi dan sebagainya.

Beberapa definisi. komunikasi massa disampaikan oleh para ahli yaitu antara lain disampaikan oleh:

1. DeFleur dan Dennis

Keduanya melihat komunikasi massa sebagai proses.

2. Joseph R. Dominick

Joseph mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

3. Jalaluddin Rakhmat

Mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis. sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.[2]



SISTEM KOMUNIKASI MASSA VERSUS SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi massa mempunyai beberapa perbedaan dengan komunikasi tatap muka. Menurut DeFleur dan Dennis, perbedaan terjadi dalam hal konsekuensi menggunakan media, konsekuensi memiliki khalayak luas dan beragam, pengaruh sosial dan kultur. Sedangkan menurut Elizabeth Noelle-Neuman ada empat tanda pokok dari komunikasi massa bila secara teknis komunikasi massa diperbandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal. Tanda pokok tersebut adalah: bersifat tidak langsung, bersifat searah, bersifat terbuka, mempunyai publik yang tersebar secara geografis.

Di samping adanya perbedaan antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal, terdapat pula hubungan antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal. Menurut Elihu Katz dan Paul Lazarfeld komunikasi interpersonal, merupakan variabel intervenig antara media massa dan perubahan perilaku. Sedangkan Everett Rogers mengemukakan bahwa antara saluran media massa dan interpersonal saling melengkapi. Kemudian antara komunikasi massa dengan komunikasi interpersonal dapat dilihat pada efek sosialisasi dari media massa.

Karena perbedaan teknis, maka sistem komunikasi massa juga mempunyai karakteristik psikologi yang khas dibandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal. Hal ini tampak pada :[3]

a. Pengendalian arus informasi

Mengendalikan arus informasi berarti mengatur jalannya pembicaraan yang disampaikan dan yang diterima. Pada komunikasi massa, seorang komunikator mengendalikan arus informasi sehingga menunjang persuasi yang efektif. Komunikator sulit untu menyesuaikan pesannya dengan reaksi komunikan.

b. Umpan balik

Umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali dari penerima ke sumber, memberitahu sumber tentang reaksi penerima, dan memberikan landasan pada sumber untuk memberikan reaksi selanjutnya. Dalam komunikasi massa umpan balik (feedback) m

c. Stimulasi alat indra

Dalam komunikasi massa, stimuli alat indra bergantung pada media massa yang digunakan.

d. Proporsi unsur isi dengan hubungan

Dalam komunikasi massa lebih menekankan isi pesan dibandingkan dengan hubungan yang terjadi pada saat proses berkomunikasi berlangsung. Dengan kata lain dalam komunikasi massa lebih menekankan apa yang menjadi isi pesan dibandingkan dengan bagaimana penyampaian pesan tersebut berlangsung.

SEJARAH PENELITIAN EFEK KOMUNIKASI MASSA

Menurut Noelle-Neumann, penelitian efek media massa selama epat puluh tahun mengungakapkan kenyataan bahwa efek media massa tida perlu dikhawatirkan, efeknya tidak begitu berarti. Ini diperkokoh oleh psikolog sosial William McGuire yang menulis, “dampak media massa hasil pengukuran dalam hubungannya dengan daya persuasif tampak kecil saja. Sejumlah besar penelitian talak dilaksanakan untuk menguji efektivitas media massa... hasilnya sangat memalukan bagi pendukung media massa, karena ternyata sedikit sekali adanya bukti perubahan sikap, apalagi perubahan perilaku nyata”.[4]

Penelitian efek komunikasi massa mengungkapkan pasang surut kekuatan media massa - dari media massa perkasa, kepada media massa yang berpengaruh terbatas, dan kembali lagi pada media massa perkasa.

McQuail merangkum semua penemuan penelitian sebagai berikut.
  • Ada kesepakatan bahwa bila efek terjadi, efek itu sering kali berbentuk peneguhan, sikap dan pendapat yang ada.
  • Efek berbeda beda tergantung pada prerstis atau penilaian terhadap sumber komunikasi.
  • Makin sempurna monopoli komunikasi massa makin kemungkinan besar perubahan pendapat dapat ditimbulkan pada arah yang dikehendaki.
  • Sejauh mana persoalan dianggap penting oleh kalayak akan mempengaruhi kemungkina pengaruh media massa.
  • Pemilihan dan penafsiran isi ileh kalayak dipengaruhi oleh pendapat dan kepentingan yang ada dan oleh norma-norma kelompok.
  • Struktur hubungan interpersonal pada lkalayak mengantarai arus isi komunikasi, membatasi dan menentukan efek yang terjadi.
Setelah para peneliti menyadari betapa sukarnya melihat efek media massa pada orang, para peneliti sekarang memperhatikan apa yang dilakukan orang terhadap media. Fokus penelitian sekarang bergeser dari komunikator ke komunkate, dari sumber ke penerima. Khalayak dianggap aktif menggunakan medai untuk memenuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian dikenal dengan pendekatan “ uses anda gratification, yang pertama kali dikemukakan oleh Elihu Katz (1959).

Elisabeth Noelle-Neumman berpendapat bahwa penemuan-penemuan terdahulu tidak memperhatikan factor penting dalam media massa. Ketiga factor tersebut adalah: Ubuquiti (serba ada), Kumulasi pesan, dan keseragaman wartawan.

Menurut Noelle-Neumman, adanya berita atau penyiaran yang seragam akan menyebabkan orang menduga bahwa berita itu merupakan opini manyoritas. Bersamaan dengan timbulnya kesan opini manyoritas, orang-orang yang mempunyai pendapat berbeda akan diam. Karena diam suara manyoritas makin diperkuat. Terjadilah yang disebut Noelle-Neumman “die Schweigespirale” – lingakaran kebisuan. Di sini jelas media massa menimbulkan efek yang kuat dalam membentuk persepsi khalayak, dan akhirnya bahkan menimbulkan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang baru.

Pada abad ini terjadi revolusi komunikasi. Ada yang menyebutnya ledakan komunikasi. Sekarang makin disadari Teknologi komunikasi yang baru tengah membentuk dan mengubah cara hidup kita.

Secara singkat kita telah melacak perkembangan penelitian efek komunikasi dari periode Perang Dunia I sampai sekarang. Pada 50 tahun terkhir, dalam dunia komunikasi terjdai kemajuan komunisi jauh lebih cepat daripada apa yang terjadi selam puluhan ribu tahun sebelumnya. Manusia bukanlah robot yang pasif yang dikontrol lingkungan. Setiap manusia mempunyai cara yang unik untuk mengalami lingkungan secara fenomenologis.

AYAT-AYAT ALQURAN MENGENAI KOMUNIKASI MASSA

Ayat-ayat Alquran yang terkait dengan ilmu komunikasi ditemukan sedikitnya pada 54 surah.[5] Namun disini saya mencoba hanya memilih yang mendekati tentang komunikasi massa.

1. Surah al-Baqarah ayat 25

وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أَنَّ لَهُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ‌ۖ ڪُلَّمَا رُزِقُواْ مِنۡہَا مِن ثَمَرَةٍ۬ رِّزۡقً۬ا‌ۙ قَالُواْ هَـٰذَا ٱلَّذِى رُزِقۡنَا مِن قَبۡلُ‌ۖ وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَـٰبِهً۬ا‌ۖ وَلَهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٲجٌ۬ مُّطَهَّرَةٌ۬‌ۖ وَهُمۡ فِيهَا خَـٰلِدُونَ (٢٥)

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya (25).[6]

2. Surah Ali Imran ayat 104

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٌ۬ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (١٠٤)

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (104)[7]

3. Surah an-Nisa ayat 58

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا وَإِذَا حَكَمۡتُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحۡكُمُواْ بِٱلۡعَدۡلِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦۤ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعَۢا بَصِيرً۬ا (٥٨)

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan [menyuruh kamu] apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (58)[8]

4. Surah an-Nahl ayat 125

ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِ‌ۖ وَجَـٰدِلۡهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحۡسَنُ‌ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ‌ۖ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ (١٢٥)

Serulah [manusia] kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah [3] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (125)[9]

5. Surah an-Nur ayat 11

إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةٌ۬ مِّنكُمۡ‌ۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرًّ۬ا لَّكُم‌ۖ بَلۡ هُوَ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ‌ۚ لِكُلِّ ٱمۡرِىٍٕ۬ مِّنۡہُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِ‌ۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُ ۥ مِنۡہُمۡ لَهُ ۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ (١١) لَّوۡلَآ إِذۡ سَمِعۡتُمُوهُ ظَنَّ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتُ بِأَنفُسِہِمۡ خَيۡرً۬ا وَقَالُواْ هَـٰذَآ إِفۡكٌ۬ مُّبِينٌ۬ (١٢) لَّوۡلَا جَآءُو عَلَيۡهِ بِأَرۡبَعَةِ شُہَدَآءَ‌ۚ فَإِذۡ لَمۡ يَأۡتُواْ بِٱلشُّہَدَآءِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ عِندَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡكَـٰذِبُونَ (١٣)

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. (11) Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu’minin dan mu’minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan [mengapa tidak] berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." (12) Mengapa mereka [yang menuduh itu] tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta. (13)[10]

6. Surah Shaad ayat 86

قُلۡ مَآ أَسۡـَٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍ۬ وَمَآ أَنَا۟ مِنَ ٱلۡمُتَكَلِّفِينَ (٨٦)

Katakanlah [hai Muhammad]: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu atas da’wahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. (86)[11]

7. Surah Fusilat ayat 4

بَشِيرً۬ا وَنَذِيرً۬ا فَأَعۡرَضَ أَڪۡثَرُهُمۡ فَهُمۡ لَا يَسۡمَعُونَ (٤)

yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling [daripadanya]; maka mereka tidak [mau] mendengarkan. (4)[12]

8. Surah al-Hujraat ayat 4

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٍ۬ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَـٰلَةٍ۬ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَـٰدِمِينَ (٦(

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (6)

KESIMPULAN

Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana komunikasi massa. Massa sendiri artinya “orang banyak” atau “sekumpulan orang” – kelompok, kerumunan, publik.

Secara teknis komunikasi massa memiliki emapat tanda pokok, bersifat tidak langsung, bersifat satu arah, bersifat terbuka, mempunyai publik yang secara geografis tersebar.

Pada awalnya penelitian komunikasi lebih berfokus kepada efek dari komunikasi massa dan seberapa besar media massa memberi pengaruh kepada khalayak, namun belakangan para peneliti memperhatikan apa yang dilakukan orang terhadap media. Fokus penelitian sekarang bergeser dari komunikator ke komunkate, dari sumber ke penerima.

Terdapat banyak dalil alquran mengenai komunikasi sedikitnya ada sekitar 54 surah yang membahas tentang komunikasi namun di sini saya hanya mengambil beberapa surah yang mendukung tentang komunikasi massa.


DAFTAR PUSTAK

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Bandung; Remaja Rosda Karya, 2008, cetk. Ke-26.
Syukur Kholil, Komunikasi Islami, Bandung; Citapustaka Media, 2007,
http://www.quranexplorer.com/quran/
http://halishinaditya.blogspot.com/2010/02/psikologi-komunikasi-sistem-komunikasi.html, Kamis, 10 November 2011.


[1] Jalaluddn Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung; Remaja Rosda Karya, 2008, cetk. Ke-26), h. 187.
[2] Jalaluddin, Psikologi, h. 189
[3] http://halishinaditya.blogspot.com/2010/02/psikologi-komunikasi-sistem-komunikasi.html, Kamis, 10 November 2011.
4] Jalaluddin, Psikologi, h. 197
[5] Syukur Kholil, Komunikasi Islami, (Bandung; Citapustaka Media, 2007), h. 129.
6] http://www.quranexplorer.com/quran/, Rabu, 18 Januari 2012.
[7] Ibid
[8] Ibid
[9] Ibid
[10] Ibid
[11] Ibid
[12] Ibid

Sistem Komunikasi Massa Sistem Komunikasi Massa Reviewed by Komhum on March 02, 2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.