Secara Etimologi (bahasa)
kata islam berasal dari Bahasa Arab dengan kata salima yang berarti selamat,sentosa dan damai. Secara Termonologi islam adalah Agama yang ajaranya
diwahyukan tuhan kepada manusia melalui Muhammad.dari segi Ontologi, maka
hakekat islam adalah seperangkat ajaran yang bersumber dari Allah swt.
Islam harus dipelajari dari sumbernya yang asli yaitu Al
Qur’an dan Sunnah rasulullah supaya kita tidak keliru dalam memahaminya,ini
adalah salah satu studi islam pada tataran pertama,pada tataran selanjutnya,
yakni islam sebagai pemikiran atau pemahaman, memberikan ruang kajian ilmiah
yang tidak kalah luasnya dengan islam sebagai wahyu.
Menurut Abudduin Natta bahwa ada beberapa pendekatan yang
bisa digunakan dalam kajian-kajian ke-Islaman yaitu ;
1. Pendekatan Teologis
Pendekatan yang menekankan
pada bentuk forma /simbol-simbol keagamaan yang masing-masing mengklaim dirinya
sebagai yang paling benar.
2. Pendekatan Antropologis
Suatu upaya dalam memahami
agamadengan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat.
3. Pendekatan sosiologis
Dengan melihat kepada
keadaan masyarakat lengkap dengan strukturnya,lapisan serta berbagai gejala
sosial yang saling berkaitan.
4. Pendekatan Filosofis
Upaya untuk mencari inti,
hakekat dan hikmah dalam memahami sesuatu di balik formanya.
5. Pendekatan historis
Mempelajari islam melalui
kajian peristiwa masa lalu dengan melacak kapan peristiwa tersebut
terjadi,dimana,prosesnya,partisipasinya.
6. Pendekatan kebudayaan
Penelitian yang dilakukan
terhadap pengamalan agama yang terdapatdalam masyarakat yang diproses oleh
penganutnya dari sumber-sumber agama.
7. Pendekatan Psikologis
Dimana dengan pendekatan
ini akan diketahui tingkat keagamaan seseorang,pengalamanya,bahkan digunakan
untuk memasukkan agama ke dalam jiwa seseorang sesuai dengan umur dan bakatnya.
8. Pendekatan lain sepertipendekatan fenomenologis, kompratif,
studi wilayah dan pendekatan post-modernisma.
Studi
Islam Menurut Jacques Waardenburg memiliki tiga kajian yang meliputi tiga
aktifitas berbeda, yakni :
1. Studi tentang kaedah agama islam, hal ini umumnya
dilaksanakan oleh umat islam untuk memperoleh pengetahuan tentang kesahihan
agama.
2. Studi tentang non-normatif islam,biasanya studi ini
dilakukan di tingkat universutas-universitas, biasanya penelitian ini untuk
menemukan apakah yang dianggap benar sebagai isla, dan yang benar-benar
esensial dalam islam.
3. Studi normatif tentang aspek islam dari kebudayaan dan
masyarakat muslim.
Dengan
kata lain studi islam itu adalah segala kajian yang tidak terlepas dari unsur
islam, baik sebagai objek langsung dalam kajian tersebut atau objek tidak
langsung.
Tentang
studi wilayah terdapat nama yaitu “Orientalist” yang berarti ahli-ahli ke-Timuran, pendekatan dalam pengkajian islam
ini juga akan menghasilkan kritik” apakah memang seseorang punya hak untuk
mengklaim bahwa dirinya adalah seorang ahli ke-timuran?
Apakah
memang sungguh para Orentalist itu mempunyai pengetahuan tentang seluruh dunia
Timur yang begitu luas ?.
Dengan kritik ini kemudian nama Orientalist
ini berubah menjadi lebih spesifik yakni Islamicits yang berarti ahli-ahli keislaman,
beberapa saat lamanya kemudian istilah ini mengecil lagi sesuai daerah
kajiannya, seperti ahli Indonesia.
Maka
seperti Snoujk hurgrounje tidak bis dikatakan sebagai Orientalist akan lebih
tepat dikatakan sebagai ahli Islam
indonesia sama halnya dengan john L.Esposito.
Studi Islam Metode Pendekatan
Reviewed by Komhum
on
February 16, 2012
Rating:
No comments: