Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk
umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan
penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak
bertujuan.
komunikasi ada hubungannya dengan prilaku manusia dan pemenuhan
kebutuhan untuk berinteraksi dengan makhluk lainnya. Hampir setiap orang butuh
untuk mengadakan kontak sosial dengan orang lain. Kebutuhan ini dipenuhi
melalui saling pertukaran pesan yang dapat menjembatani individu-individu agar
tidak terisolir. Pesan-pesan diwujudkan melalui prilaku manusia.
Dalam berkomunikasi kerap kali menemui masalah atau hambatan-hambatan
yang tidak diharapkan sebelumnya. Misalnya saja dalam penggunaan bahasa,
lambang-lambang, nilai atau norma-norma masyarakat dan lain sebagainya. Pada
hal syarat untuk terjalinnya hubungan itu tentu saja harus ada saling
pengertian dan pertukaran informasi atau makna antara satu dengan lainnya.
Manusia berkomunikasi selalu menggunakan simbol dan kode tertentu, dalam
berkomunikasi ada dua kode yang sering digunakan manusia, yaitu kode verbal dan
kode nonverbal. Kode nonverbal juga disebut sebagai komunikasi nonverbal.
Bahasa verbal maupun nonverbal sebagai bentuk pesan yang digunakan oleh manusia
untuk mengadakan kontak dengan realitas lingkungannya, mempunyai persamaan
dalam keduanya:
Komunikasi merupakan proses penggunaan tanda-tanda dan simbol-simbol
yang mendatangkan makna bagi orang atau orangorang lain. Tanda dan simbol
merupakan alat dan materi yang digunakan dalam interaksi. Kemampuan manusia
untuk menggunakan simbol-simbol menjadikan manusia sebagai makhluk yang unik,
yang membedakannya dari makhluk hidup lainnya. Tetapi kemampuan unik dan proses
melakukan simbolisasi yang sesungguhnya rumit ini biasanya dianggap remeh oleh
manusia itu sendiri, kecuali ketika mereka menghadapi saat-saat sulitnya
memperoleh “kata yang tepat” untuk menggambarkan sesuatu.
Komunikasi nonverbal memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia,
walaupun hal ini sering kali tidak kita disadari. Padahal kebanyakan ahli
komunikasi akan sepakat apabila dikatakan bahwa dalam interaksi tatap muka
umumnya, hanya 35 persen dari “social context” suatu pesan yang disampaikan
dengan kata-kata. Maka ada yang mengatakan bahwa bahasa verbal penting tetapi
bahasa nonverbal tidak kalah pentingnya, bahkan mungkin lebih penting, dalam
peristiwa komunikasi.( Andriani , 2002:13)
Baik secara sadar maupun tidak sadar, dengan maksud maupun tidak dengan
maksud, kita mengirim dan menerima pesan nonverbal. Bahkan kita membuat
penilaian dan keputusan berdasarkan data nonverbal tersebut. Pesan atau
perilaku nonverbal menyatakan pada kita bagaimana menginterprestasikan
pesan-pesan lain yang terkandung didalamnya, misalnya : apa orang yang
menyatakan pesan itu serius, bercanda, mengancam dan lain-lain.
Komunikasi merupakan proses penggunaan tanda-tanda dan simbol-simbol
yang mendatangkan makna bagi orang atau orang-orang lain. Tanda dan simbol
merupakan alat dan materi yang digunakan dalam interaksi. Kemampuan manusia
untuk menggunakan simbol-simbol menjadikannya sebagai makhluk yang unik, yang
membedakannya dari makhluk hidup lainnya. Tetapi kemampuan unik dan proses
melakukan simbolisasi yang sesungguhnya rumit ini biasanya dianggap remeh saja
oleh manusianya sendiri, kecuali ketika mereka menghadapi saat-saat sulitnya
memperoleh “kata yang tepat” untuk menggambarkan sesuatu.
Tulisan ini merupakan kutipan dari tulisan saya dari Jurnal AL-HIKMAH Media Dakwah dan Komunikasi (Vol. VI. No. 12 September 2015) untuk lebih
lengkapnya mengenai pembahansan ini bisa baca di https://drive.google.com
Komunikasi Nonverbal sebagai Penguat Komunikasi Verbal
Reviewed by Komhum
on
February 28, 2016
Rating:
No comments: