Televisi Sebagai Media Dakwah Modern

Shot Of A Woman Watching Tv In Living Room 2 by ImageDB | VideoHive



Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna (wikipedia).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dan sebagainya. (kbbi)

Siaran televisi pertama di Indonesia ditayangkan pada tanggal 17 Agustus 1962 bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke XVII. Siaran tersebut berlangsung mulai pukul 07.30 sampai pukul 11.02 waktu Indonesia bagian barat untuk meliput upacara peringatan hari Proklamasi di Istana Negara. Televisi Republik Indonesia (TVRI) baru melaksanakan siaran secara kontinyu 24 Agustus 1962. Liputan perdananya adalah upacara pembukaan Asian Games ke IV di Stadion Utama Senayan Jakarta. Saat ini siaran televisi di Indonesia telah dapat menjangkau di duapuluh tujuh propinsi di seluruh Indonesia berkat pemanfaatan satelit Palapa (yang mampu pula menjangkau wilayah Asean).

Perusahaan-perusahaan televisi besar bermunculan di Amerika Serikat seperti NBC, CBS. Duapuluh tahun sebelum kehadiran televisi di Indonesia yaitu pada tahun 1942, CBS telah menyiarkan berita serbuan pasukan Jepang ke pelabuhan Pearl Harbour Hawaii, Amerika Serikat. Akibat serbuan Jepang ini Pemerintah Amerika Serikat memerintahkan untuk menghentikan semua pembangunan studio radio dan televisi. Stasiun ini digunakan untuk keperluan pertahanan sipil, tempat latihan dan perintah-perintah dari Palang Merah. Stasiun WNET telah menyiarkan film penyerahan pasukan Jepang diatas kapal Missisipi. Televisi berwarna diperkenalkan pada tahun 1953 di negeri ini. Televisi kabel diperkenalkan untuk menjawab ketidakmerataan penerimaan gelombang televisi di di daerah-daerah di Amerika Serikat. Tahun 1940-an teknologi ini diperkenalkan dengan menggunakan bantuan antena besar yang diletakkan di daerah yang tinggi kemudian sinyal diterima oleh antena yang lain untuk selanjutnya disalurkan melalui kabel (jenis coaxial) ke pesawat televisi.

Di Eropa Inggris mengawali siaran dengan penayangan upacara penobatan raja George VI pada tahun 1937. Sedang pada tahun 1954 mereka memantapkan siarannya dengan tayangan televisi berwarna. Jerman memulai siaran televisinya pada tahun 1948 sedang Televisi Italia memulainya pada tahun 1953.

Di kawasan Asia, Indonesia bukanlah negara pertama yang mengawali pertelevisian. Melainkan Jepang yang jauh sebelumnya melakukan penelitian-penelitian tentang televisi. Pada tahun 1953 NHK telah melakukan siaran televisi untuk pertama kali yang diikuti oleh Filipina di tahun yang sama. Demikian pula Thailand memiliki teknologi pertelevisian sejak tahun 1955. Sedangkan RRC baru melakukannya tahun 1962, tahun yang sama dengan Indonesia. (Tondowidjojo CM, 1999:4)

Televisi sebagai media massa baru lahir pada tahun 1946, ketika khalayak dapat menonton siaran Rapat Dewan Keamanan PBB di New York. Dewasa ini, setiap negara telah mempunyai pemancar televisi. Bahkan melalui parabola sebagai sambungan satelit, pemirsa dapat menikmati siaran dari luar negaranya seperti yang terjadi di Indonesia. Dengan demikian arus berita dan informasi lewat televisi semakin beragam. (Amir, 1999:28)

Televisi selain menyajikan aspek hiburan, juga menyiarkan berita, yang ada diantarnya bersifat sosial kontrol. Karena itu, televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan mayarakat di rumah tangga masing-masing.

Perkembangan media televisi saat ini di dunia, bukan lagi terletak pada perangakat teknologinya, tetapi lebih jauh dari itu. Hal ini dapat dilihat dari sudut pandang politik. Tiap-tiap negara di dunia, baik negara maju maupun dunia ketiga, telah memberikan pengaruh yang besar terhadap negara lain dalam bentuk propaganda budaya, ekonomi, sosial atau pertahanan keamanan negara. (Kusmadi, 1996:11)

Dari sekian banyak media komunikasi massa seperti surat kabar,majalah, radio, televise ,internet dan film, ternyata televisIlah yang menduduki tingkat teratas yang diminati banyak khalayak. Karena kelebihan televisi yang menampilkan informasi secara menarik melalui audio visual hal inilah yang memudahkan khalayak untuk menerima informasi secara cepat dan mudah.

POSISI TELEVISI SEBAGAI MEDIA DAKWAH

Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khusunya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa, globalisasi informasi dan komunikasi setiap media massa jelas melahirkan satu efek soial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia.

Televisi sebagai media yang muncul belakangan dibanding media cetak dan radio, ternyata memberi nilai yang sangat spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan hidup manusia saat ini. Kehadiran televisi juga membuat dunia menjadi “desa global”, yaitu suatu masyarakat dunia yang batas-batasnya diterobos oleh media televisi. (Kusmadi, 1996:11)

Media televisi pun melahirkan istilah baru dalam pola peradaban manusia yang lebih dikenal dengan “mass culture” (kebudayaan massa). Manusiapun cenderung menjadi konsumen budaya massa melalui ‘kotak ajaib’ yang menghasilkan suara dan gambar Individu juga dihadapkan kepada realitas sosial yang tertayang di media massa.

Televisi sebagai pesawat sistem penyiaran gambar bergerak yang disertai bunyi merupakan media komunikasi modern. Televisi disebut sebagai media yang modern karena dirancang dengan menggunakan teknologi modern. Di dalam program acara televisi terdapat proses komunikasi, yakni terdapat proses pesan yang disampaikan dari sumber (TV) kepada penerima serta jalannya pesan melalui media massa (TV) dapat mempengaruhi masyarakat penerimanya. Di dalam komunikasi terdapat pesan yang disampaikan dan pesan tersebut merupakan informasi. Inilah yang dimaksud bahwa televisi sebagai media informasi. (alkhawarizmi.or.id)

Daya tarik media televisi sedemikian besar, sehingga pola-pola kehidupan rutinitas manusia sebelum muncul televisi, berubah total sama sekali. Media televisi menjadi panutan baru (news religius) bagi kehidupan manusia. Tidak menonton televisi, sama saja mahluk buta yang hidup dalam tempurung. (alkhawarizmi.or.id)

Pada akhirnya, media televisi menjadi alat atau sarana untuk mencapai tujuan hidup manusia, baik untuk kepentingan politik maupun perdagangan, bahkan melakukan perubahan ideologi, serta tatanan nilai budaya manusia yang sudah ada sejak lama.

Televisi sebagai media massa dalam kehidupan sosial memiliki fungsi yang sangant penting. sebagaimana dikatan Denis McQuail, ada lima peran media massa yaitu: (1) sebagai sumber informasi; (2) sebagai penghubung antara satu dengan yang lainnya untuk melihat berbagai peristiwa di masyarakat; (3) sebagai alat untuk menjaga kesinambungan nilai-nilai yang ada di masyarakat; (4) sebagai hiburan; (5) sebagai forum untuk mengkampanyekan ide-ide kepada khalayak. (McQuail, 1994:72)

Media televisi juga mempunyai banyak kelebihan disamping juga beberapa kelemahan, kekuatan media televisi ialah menguasai jarak dan ruang karena teknologi televisi telak menggunakan elektromagnetik, kabel fan fiber yang dipancarkan (transmisi) melalui satelit. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan, sangat cepat. Daya rangsang seseorang terhadap media televisi, cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kekeuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif). Suatu hal yang paling berpengaruh dari daya tarik televisi ialah bahwa informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis, sihingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran televisi. (Kusmadi, 1996:23)
Dari sekian banyak media komunikasi massa seperti surat kabar,majalah, radio, televise ,internet dan film , ternyata televisIlah yang menduduki tingkat teratas yang diminati banyak khalayak. Karena kelebihan televisi yang menampilkan informasi secara menarik melalui audio visual hal inilah yang memudahkan khalayak untuk menerima informasi secara cepat dan mudah.

Tulisan ini merupakan kutipan dari tulisan saya yang di terbitkan di jurnal AL-HIKMAH (Media Dakwah dan Komunikasi, Vol. VI, No. 11, Juni 2015, IAIN Langsa) Untuk membaca lebih lengkapnya bica di akses di google.drive saya. https://drive.google.com/file
Televisi Sebagai Media Dakwah Modern Televisi Sebagai Media Dakwah Modern Reviewed by Komhum on February 29, 2016 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.